Barangkali sudah sama-sama kita tahu bahwa yang namanya diving adalah kegiatan berisiko yang membutuhkan prosedur, persyaratan yang wajib dipenuhi sebelum diving/menyelam. Kondisi ini sejalan dengan hakikat kegiatan itu sendiri yaitu "melawan" kodrat manusia yang biasa hidup di darat lalu mencoba melakukan kegiatan di bawah air. Karenanya tidak ada yang membantah kalau kegiatan diving adalah kegiatan beresiko tinggi.
Untuk mengatasi risiko tersebut karenanya sebelum menyelam perlu kursus. Perlu pengetahuan teori tentang berbagai aspek penyelaman. Perlu pengetahuan alat, cara memang alat, latihan di kolam, sampai ujian di laut. Setelah lulus baru mendapat sertifikat untuk tingkat pemula. Selanjutnya baru boleh nyelam dengan di kondisi tertentu. Bagaimana dengan tingkat risiko? Sudah pasti ada, tapi risiko tersebut akan diminimalisir. Caranya sebelum anda nyemplung ke kolam atau laut biasanya akan diberikan breafing singkat. Breafing singkat berupa cara mengatasi apabila telinga sakit. Telinga sakit biasa di jumpai karena pengaruh tekanan. Lalu pengenalan singkat alat, cara memakai alat, cara entry (masuk ke air). Sesuai jenis kegiatannya alat tidak perlu anda pasang sendiri. Anda cukup sekedar tahu atau jajal untuk memasang alat. Nantinya instruktur atau crew yang pengalaman yang akan pasang alat. Itu prosedur singkat saat masih di permukaan. Saat sudah entry di kolam atau di laut anda akan di tempel ketat atau dikawal ketat oleh instruktur pengalaman. Perihal pengaturan alat bouyancy (alat pengatur ke-apung-an selama penyelaman) di BCD anda akan dilakukan oleh buddy. Bisa dimaklumi mengingat anda belum tahu apalagi trampil menggunakan alat pengatur ke-apung-an tersebut. Kemudian, selama penyelaman kondisi anda akan di awasi terus dan di kontrol. Setiap saat dengan kode tertentu anda akan ditanya kondisinya, apakah oke atau ada trouble. Apakah telinga anda sakit? Kalau terasa sakit apakah mampu mengatasinya. Pertanyaan tersebut dilakukan melalui kode tangan yang sudah diinformasikan saat breafing. Saat di tanya anda wajib menjawab dengan kode tangan yang sudah disepakati saat breafing. Apabila oke penyelaman akan diteruskan. Bila sebaliknya penyelaman akan dihentikan. Karenanya saat ditanya kondisi oleh instruktur harus menjawab jujur jangan bohong, jangan gengsi, jangan pula ja-im. karena menyangkut risiko yang akan ditanggung anda sendiri. Oke katakan oke, ngga oke katakan tidak oke melalui isyarat tangan. Kalau dilakukan di laut, pertama-tama batas kedalaman yang boleh dilakukan. Ada instruktur yang toleran 10 - 15 meter kalau kondisi ybs baik. Tapi ada yang membatasi hanya di kisaran 5 - 10 meter. Ada juga yang lebih ketat hanya memberikan toleransi maksimal 5 meter. Bagi saya pribadi, diving hal yang menyenangkan
karena bisa melihat ekosistem di bawah laut.
Namun jika tidak terbiasa hasilnya juga bisa buruk,
contohnya seperti kaki yang kram,pernapasan yang tidak teratur,
kena karang beracun ( seperti saya juga :D ).
But allover it was very fun activity.
Dan gambar di bawah adalah gambar
ketika saya diving di Tulamben
pada saat raising flag underwater.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar